Rabu, 09 November 2011

Shalat Sunnah

A. PENGERTIAN SHALAT SUNAH
Shalat Sunah adalah : Shalat yang dikerjakan selain shalat fardhu, disebut juga dengan shalat tatawwu’ atau shalat nawafil.
Shalat sunah disyariatkan untuk melengkapi kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan shalat fardhu.
Macam-macam Shalat Sunah :
  • 1.   Shalatullail (Tahajjud-Tarawih)
  • 2.  Shalat Witir (Shalat yang dikerjakan sebagai penutup shalat malam)
  • 3.   Shalat Duha (shalat sunah di pagi hari, antara pukul 7-10 pagi)
  • 4.   Shalat ‘Id (Shalat yang dikerjakan pada waktu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha)
  • 5.   Shalat Rawatib.
  • 6.   Shalat Tahiyyatul Masjid
  • 7.   Dan lain-lain.

B. SHALAT SUNAH RAWATIB
·        Yaitu shalat sunah yang mengiringi shalat wajib.
·        Waktu mengerjakannya ada 2 macam :
1.    Shalat Sunah Qabliyah : dikerjakan sebelum shalat wajib
2.   Shlat Sunah Bakdiah : dikerjakan setelah shalat wajib
·        Shalat Rawatib berjumlah 10 rakaat : disebut Shalat Rawatib Muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. 10 rakaat tersebut adalah :
1.    2 rakaat sebelum subuh (Shalat Fajar)
2.   2 rakaat sebelum zuhur
3.   2 rakaat sesudah zuhur
4.   2 rakaat sesudah magrib
5.   2 rakaat sesudah Isya
·        Tata cara mengerjakan shalat Rawatib :
1.    Dilakukan secara munfarid (sendiri-sendiri)
2.   Seluruh bacaannya dibaca dengan suara sir atau pelan.
3.   Untuk Shalat Sunah Qabliyah : dilakukan setelah azan dan sebelum shalat wajib.
4.   Untuk shalat sunah bakdiah : dilakukan setelah mengerjakan shalat wajib, setelah wirid dan selesai berdoa.
C. SHALAT TAHIYATUL MASJID
·        Yaitu shalat sunah 2 rakaat yang dikerjakan untuk menghormati masjid.
·        Hanya bisa dilakukan di masjid, tidak bisa dikerjakan di rumah atau di kantor.
·        Dikerjakan kapan saja ketika memasuki masjid, sebelum duduk.
·        Tata cara mengerjakan shalat tahiyyatul masjid :
1.    Dikerjakan secara munfarid (sendiri-sendiri)
2.   Ketika kita memasuki masjid lalu shalat tahiyyatul masjid 2 rakaat.
3.   Seluruh bacaan shalat ini dibaca secara sir atau pelan.
4.   Sebagai contoh : jika kita memasuki masjid untuk melaksanakan shalat zuhur, maka kita shalat tahiyyatul masjid terlebih dahulu, lalu shalat qabliyah zuhur kemudian baru shalat zuhur.

Ahmad Istaqim Fatanja, 3 Mina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar